MEDIA INFORMASI CIBITUNG SUKASARI - MEDIA INFORMASI CIBITUNG SUKASARI - MEDIA INFORMASI CIBITUNG SUKASARI

Kamis, 21 Agustus 2014

ARTIS D’T3RONG MERIAHKAN HUT RI di DESA SUKASARI




 Upacara peringatan HUT RI ke 69 hari Minggu (17/8) di Desa Sukasari cukup meriah, pagelaran arak-arakan atau karnaval kesenian dari tiap kampung digelar usai upacara bendera.
Namun ada yang berbeda dengan karnaval kesenian dari Dusun Cibitung, sehingga menarik perhatian warga. Salah satunya membawa kendaraan tempur lapis baja, 

mementaskan kesenian tradisional juga menghadirkan artis ibu kota yaitu dengan hadirnya 3 MC D’t3rong dan artis-artis d’academy dalam rombongan karnaval. Para MC d’t3rong membawakan lagu hits mereka “kami d’t3rong”.

Ini adalah kali kedua rombongan karnaval Dusun Cibitung menghadirkan artis Ibu Kota setelah beberapa tahun sebelumnya menghadirkan Mbah Surip sebelum ia meninggal dunia.
Demikian parade arak-arakan atau hiburan yang ditampilkan dari Dusun CibitungDesa Sukasari. Walaupun kehadiran semua artis ibukota itu adalah dalam bentuk parodi tetapi tidak menyurutkan kemeriahan HUT RI di Desa Sukasari.
Ket Foto 1 (dari kiri ke kanan) : Fian Hakim, Nita Nose, RAMdanZI, Subro (Kiki)
Ket Foto 2 : Kendaraan tempur Lapis Baja “Mission to Gaza”
Ket Foto 3 : D'T3rong kw2

SAPI NGAMUK SAAT HUT RI KE-69



SAPI NGAMUK SAAT PERINGATAN HUT RI KE-69
Di Desa Sukasari


(Sukasari) Pagi hari yang cerah, Minggu 17 Agustus 2014 adalah hari yang sakral bagi masyarakat Indonesia, karena pada hari itu adalah hari Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-69. Sama halnya dengan warga Desa Sukasari yang pada hari itu melaksanakan upacara peringatan HUT RI di Lapang SMPN 2 Tambaksari.
Upacara yang berlangsung khidmat itu diikuti oleh sebagian besar warga Desa Sukasari yang terdiri dari 7 Dusun. Warga dari tiap dusun berbondong-bondong untuk merayakan acara tahunan ini. Berbagai kesenian dan hiburan pun sengaja dibuat untuk memeriahkan hari kemerdekaan ini.
Namun ada hal yang sangat mengejutkan dalam peringatan HUT Kemerdekaan ini ketika Upacara Pengibaran Bendera telah usai. Tiba-tiba saja ada seekor sapi hitam berukuran besar mengamuk dan masuk ke tengah lapangan. Sontak saja para pengunjung merasa takut dan menjauh dari amukan sapi itu. Begitu lama sapi itu mengamuk dan dikejar oleh pemiliknya dibantu warga (kebanyakan warga malah nonton dari pinggir lapangan), seorang anak angonnya pun tidak bisa meredam amukan sapi itu.
Namun mungkin karena sapi itu kelelahan, akhirnya sapi itu bisa ditangkap warga di tengah lapang. Setelah sapi ditangkap, Sang pemilik yang berperawakan tinggi itu tiba-tiba saja mengambil goloknya dan langsung menyembelih sapi itu di tengah lapang dengan dikerumuni warga yang menonton.
Itulah adegan arak-arakan atau hiburan yang ditampilkan dari Dusun Tarikolot pada peringatan HUT RI ke-69 Desa Sukasari.

Minggu, 22 Juni 2014

NGARUMAT LEMBUR



Kampung Cibitung (22/6), Masyarakat Dusun Cibitung Gotong Royong Membersihkan Area Pemakaman Umum Cukang Akar
Pemerintah Dusun Cibitung yang dipimpin oleh Bapak Karnadi (Kadus) bekerja sama dengan RW/RT, dan masyarakat, sabilulungan membersihkan areal Pemakaman Umum Cukang Akar di lingkungan Rt. 06 Rw. 08 pada Hari Minggu (22/6)
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tema “NGARUMAT LEMBUR” yang bertujuan agar masyarakat merasa bangga menjadi warga Dusun Cibitung dan ingin memelihara kampung halaman.
Ngarumat lembur dengan kegiatan membersihkan area pemakaman umum ini bertujuan agar area pemakaman menjadi bersih, mengingat bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Sehingga jika ada warga yang ingin berziarah ke makam akan merasa nyaman.
Kegiatan “Ngarumat Lembur” ini mendapat respons positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan tingginya antusiasme masyarakat yang bergotong royong membersihkan makam. Mereka bersyukur telah diadakannya kegiatan ini karena selain mendorong Semangat Sabilulungan (Gotong Royong) juga pelaksanaan pembersihan makam menjadi lebih ringan.
Area Pemakaman yang dibersihkan, sebelumnya sangat kotor. Rumput dan rambanan menjalar kemana mana bahkan sudah ada yang setinggi pinggang orang dewasa, sehingga banyak makam yang tidak terlihat. Namun sekarang dengan kegiatan ini, area pemakaman sudah bersih.
Selanjutnya, masyarakat berharap kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan, bukan hanya di area pemakaman saja, tetapi juga di area umum lainnya.