Dusun Cibitung
merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Sukasari, Kecamatan Tambaksari,
Kabupaten Ciamis. Dusun ini merupakan Dusun yang berada paling selatan diantara
dusun-dusun lain yang ada di desa Sukasari. Dusun cibitung berada pada
ketinggian 314-350 MDPL. Dusun Cibitung berbatasan langsung sebelah
utara dengan Dusun Nangela, sebelah barat dengan Dusun Cihideung dan Bitung
sari, sebelah selatan dan timur dengan lahan bekas Perkebunan Gunung Bitung yang kini kondisinya kritis. Aksebilitas
ke dusun ini dapat dicapai dengan kendaraan pribadi baik itu roda dua ataupun
roda empat, untuk angkutan umumnya sendiri belum tersedia secara sempurna,
hanya ada mobil bak terbuka saja yang mengangkut hasil bumi masyarakat untuk
dijual ke pasar, itu pun hanya pada hari Rabu dan Sabtu. Padahal jika saja ada
angkutan umum yang beroperasi tiap hari mungkin ekonomi masyarakat akan semakin
meningkat.
Dalam hal
pemerintahan kelembagaan di dusun ini dipimpin oleh seorang Kepala Dusun yaitu
Bpk. Karnadi yang membawahi 2 RW yaitu Rw. 07 dan Rw. 08 dan enam RT. Sumber
daya manusia yang ada di dusun Cibitung ini terbilang masih produktif hal ini ditunjukan dengan rata-rata usia
penduduknya adalah antara 20-55 tahun. Kondisi geologis dan geografis dusun Cibitung
sendiri jika di lihat dari sisi topografinya merupakan daerah perbukitan,
keadaan tanahnya sangat baik dan subur sehingga pemanafaatan untuk komoditas
pertanian dan perkebunan disini akan sangat baik untuk kesejahteraan
masyarakatnya, oleh karena keadaan tanah yang sangat subur ini sebagian
lahannya di manfaatkan oleh masyarakatnya untuk kegiatan bercocok tanam, kolam
ikan, pemukiman warga dan lain sebagainya. Bahkan akhir-akhir ini banyak warga
yang menanam pohon karet di kebun mereka sebagai sumber penghasilan mereka
kelak. Potensi bencana yang ada di dusun ini adalah adanya tanah longsor dan
erosi dari kegiatan yang kedepannya tidak di kontrol oleh masyarakat sekitar.
Untuk rata-rata
umur warga Cibitung menurut data yang ada, yaitu terdiri dari 40% penduduk usia
tua (lansia) dan 60% penduduk usia muda. Dari keseluruhan penduduk di Cibitung,
sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, kerja di ladang,
peternak, buruh industri pengolahan ijuk dan lain-lain.
Berkaitan
dengan kepadatan penduduk, Cibitung tergolong daerah yang kepadatan penduduknya
rendah, artinya masih banyak terdapat ruang kosong yang terdapat di Cibitung.
Namun begitu, dari yang kepadatan penduduknya rendah tersebut, pola pemukiman
di Cibitung adalah terpusat. Terpusat di sini maksudnya adalah perumahan warga
di Cibitung biasanya berkumpul di tiap Rt nya. tingkat kesejahteraannya sendiri
tergolong menengah ke bawah. tingkat kepadatan penduduk terbilang masih
memungkinkan hunian dan tidak terlalu padat untuk ukuran sebuah dusun hal ini
dapat di lihat secara kasat mata dengan banyak dan luasnya halaman rumah setiap
warga di dusun cibitung ini. pola pemukiman yang ada didusun cibitung ini
menggunakan pola pemukiman acak sehingga jarak setiap rumah satu dengan rumah
yang lainnya agak cukup jauh.
Dibidang
pendidikan Cibitung tidak memiliki
sarana dan prasarana yang menunjang dibidang formal. Di Cibitung, sarana
pendidikan yang ada hanyalah Madrasah Diniyah Al-Barokah. Sementara untuk mengenyang
pendidikan formal, siswa dari Cibitung harus berjalan kaki sejauh 1,5 – 2 km ke
SDN Sukasari II, dan sejauh 2 – 2,5 km ke SMPN 2 Tambaksari (SMP Sukasari).
Sedangkan untuk SLTA/SMK jaraknya paling
dekat 7 km di Kecamatan Rancah.
Bila dilihat
dari tingkat pendidikan, pada umumnya mayoritas warga Cibitung hanya menempuh
pendidikan sampai jenjang Sekolah dasar. Namun, disamping itu terdapat beberapa
warga yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, seperti lulusan SLTP,
SLTA, dan sarjana. Pada sektor pendidikan rata-rata warga masyarakat dusun cibitung
hanya menyelesaikan bangku pendidikannya hingga tingkat SD dan SMP, disebabkan
kebanyakan masyarakatnya beranggapan pendidikan saat ini masih terbilang sangat
mahal,kurang memadainya fasilitas pendidikan yang ada di sekitar dusun,serta
kurangnya kesadaran masyarakat untuk belajar sehingga kebanyakan dari warga
masyarakatnya lebih menyukai kegiatan bertani atau beternak dan jenis-jenis
pekerjaan lainnya yang tidak membutuhkan ijazah,
Untuk faktor
ekonomi Mayoritas mata pencaharian penduduk Cibitung adalah sebagai petani,
buruh tani, kerja di ladang, peternak dan lain-lain. Mata pencaharian ini
menjadi mata pencaharian utama di Cibitung, sedikitnya terdapat 70% dari
penduduk yang memilih mata pencaharian ini, warga memanfatkan lahan kosong
bekas perkebunan Gunung Bitung untuk bercocok tanam. Disamping itu, terdapat
lapangan pekerjaan yang lainnya yaitu usaha peternakan. Terdapat 10% jumlah
penduduk yang melakukan usaha peternakan. Hal ini dikarenakan oleh kebutuhan
modal awal yang cukup besar. Dan terdapat 20 % jumlah penduduk yang melakukan
usaha industri pengolahan ijuk, pelaku industri rumah tangga ini memilih sapu
ijuk, sikat dan tebu (bahan olahan ijuk setengah jadi untuk eksport) sebagai
produk yang dihasilkannya.
Hasil pertanian
warga Cibitung diantaranya jagung, kacang tanah, singkong, padi. Sedangkan
untuk tanaman perkebunan saat ini diantaranya kelapa, kakao dan kapolaga. Warga
biasanya menjual hasil bumi mereka langsung ke pasar atau ke para
pengepul/bandar yang datyang ke Cibitung. Sedangkan untuk lahan pekerjaan
perikanan, Cibitung tidak memiliki potensi yang cukup, dikarenakan lokasi yang
tidak memungkinkan untuk melalukan itu. Dilihat dari letaknya, dusun ini lebih
kepada lahan pertanian.
Berkaitan
dengan mata pencaharian, di Cibitung terdapat beberapa kelompok usaha, kelompok
usaha tersebut berdasarkan pada jenis mata pencaharian yang digeluti warga
dusun cibitung misalnya, kelompok usaha tani, kelompok usaha pengrajin ijuk dll.
Cibitung tidak
memiliki pasar yang dijadikan sarana pembelanjaan khusus untuk warga Cibitung.
Hanya ada beberapa warung kecil. Tetapi untuk belanja kebutuhan yang besar,
warga membelinya ke pasar di Kecamatan Rancah.
Di bidang
kesehatan, Cibitung dapat dikatakan minim akan sarana dan prasarana kesehatan.
Untuk memperoleh sarana dan prasarana tersebut, paling dekat warga harus ke
Puskesmas Pembantu yang ada di desa, dan bila dibutuhkan ahli medis terdapat
seorang bidan desa yang dapat di panggil ke rumah.
Kegiatan gotong
royong di dusun Cibitung biasanya dilakukan seminggu sekali yang di ikuti oleh
semua kalangan masyarakatnya,kegiatan ini dapat berupa pembersihan dusun dari
sampah-sampah,pembukaan akses jalan,perbaikan jalan menuju ke dusun,pembuatan
pos ronda,pembangunan masjid dan mushola dan lain sebagainya.dalam hal kegiatan
beragama semua warga masyarakat dusun cibitung memeluk agama islam atau
muslim sarana dan prasaran untuk kegiatan beragama terbilang sudah cukup
memadai dengan adanya sebuah masjid jamie Al-Barokah dan tiga mushola, pada
hari-hari besar keagamaan biasanya masyarakat berkumpul di masjid Al-Barokah
Mesjid Jami Al-Barokah
Dalam bidang
perikanan dusun cibitung tidaklah terlalu maju hal ini disebabkan kondisi
wilayah yang jauh dari laut dan sebagian besar warga masyaraktnya lebih memilih
untuk bercocok tanam di kebun dan sawah, sehingga sampai pada saat ini warga
masyarakatnya hanya membuat kolam-kolam ikan yang untuk pemeliharaannya di
lakukan dengan kondisi dan situasi seadanya.
Di bidang
peternakan jenis-jenis hewan ternak yang di pelihara berupa sapi potong, kambing,
domba dan ayam. untuk pemeliharaanya hewan-hewan ternak ini di pelihara di
dalam kandang dengan pemberian pakan yang sangat teratur. biasanya hasil ternak
ini di jual keluar desa seperti halnya pasar rancah atau sebagian lagi di jual
untuk acara-acara adat atau kegiatan-kegiatan sosial baik itu di dusun cibitung
atau dusun-dusun tetangga lainnya. penggunaan teknologi dan inovasi di bidang
peternakan belum ada sama sekali masyarakat masih menggunakan pengetahuan lokal,
kecuali untuk peternakan ayam ras pedaging.
Dusun cibitung
masih memiliki alam yang asri. Sehingga masih berpotensi untuk dikembangkan.